Borong Juara di PORSENI Jatim 2025, PGRI Lumajang Buktikan Kualitas Guru Berprestasi

 

Kontingen PGRI Kabupaten Lumajang borong juara dalam rangka Pekan Olah Raga, Seni, dan Pembelajaran (PORSENI) PGRI Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2025.

Masih gelap ketika jarum jam menunjukkan pukul 05.00 WIB. Sekretariat PGRI Kabupaten Lumajang, rombongan guru berangkat dengan satu tekad: membawa nama daerah, profesi, dan pengabdian menuju panggung kehormatan. Di balik wajah-wajah yang tampak tenang, tersimpan doa, harap, dan keyakinan bahwa setiap proses tidak pernah mengkhianati hasil.

Perjalanan panjang itu berujung di Graha UNESA Surabaya, tepat pukul 09.00 WIB. Gedung megah yang dipenuhi ribuan insan pendidik dari seluruh penjuru Jawa Timur menjadi saksi sejarah. Balutan seragam batik PGRI yang dikenakan kontingen Lumajang seakan menyatu dengan semangat kebersamaan, tegak, rapi, dan penuh martabat.

Foto yang terabadikan hari itu bukan sekadar gambar. Ia adalah potret kerja keras dan pengabdian. Deretan piala yang digenggam erat, sertifikat yang dipeluk dengan bangga, serta senyum haru yang tak mampu disembunyikan, menggambarkan perjalanan panjang para guru Lumajang. Di tengah gemerlap panggung peringatan HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional 2025, nama Kabupaten Lumajang berkumandang sebagai daerah dengan deretan kebanggaan prestasi di bidang berbagi.

🔹 Juara 2 Inovasi Pembelajaran Mendalam, diraih oleh Sayidati Marlinda Yunita, S.Pd. (Guru SDN Argosari 02), sebuah bukti bahwa kreativitas dan refleksi pedagogis mampu menjawab tantangan zaman.

🔹 Juara 3 Tenis Meja Beregu, diraih oleh Fany Widyasari, S.Pd. (Guru SDN Karton 01) dan Sugianto Defandi Alimi, S.Pd. (Guru SDN Yosowilangun Lor 04), yang menunjukkan bahwa sportivitas dan kerja tim adalah bahasa universal perjuangan.

🔹 Juara Harapan 1 Konten Kreatif, diraih oleh Ibut Surtoso, S.Pd. (Guru SDN Pagowan 01), menegaskan bahwa pesan pendidikan dapat menjelma kuat melalui media dan inovasi digital.

Di balik piala dan piagam itu, ada latihan di sela kesibukan mengajar, ada lelah yang disimpan, dan ada keluarga yang turut mendoakan. Haru terasa ketika menyadari bahwa perjuangan ini bukan untuk pribadi, melainkan untuk martabat guru dan organisasi PGRI.

Hari itu, Kontingen PGRI Kabupaten Lumajang tidak hanya memborong juara, tetapi juga menorehkan kisah tentang dedikasi, persatuan, dan cinta pada profesi. Sebuah perjalanan yang akan terus dikenang bahwa guru bukan hanya pendidik di ruang kelas, tetapi juga inspirasi yang mampu berdiri tegak, mengharumkan nama daerah, dan menyinari masa depan pendidikan Indonesia. (APKS_sayidati@ins)

Share this post