PELAJULISTIK Pelatihan Jurnalistik Majalah Suara PGRI | Vivi Arum SDN Jeruk 01 Kec. Gucialit


“Orang Cerdas Suka Menulis… Suka Menulis itu saya… .” deretan kata yang tersusun menjadi kalimat sederhana namun besar maknanya dalam memotivasi peserta dan membuat saya jadi terinspirasi terutama pada sesi pelatihan Jurnalistik kali ini, dimana kegiatan menulis yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Labruk merupakan hal baru bagi saya yang sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk menulis.

Tepat pukul 08.30 WIB, pada hari Minggu, 15 Desember 2024 kegiatan Pelatihan Jurnalistik ini dibuka dan dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan do’a dilanjutkan sambutan ketua PGRI Kabupaten Lumajang yaitu Bapak Kisnanto. Dalam salah satu sambutan yang diamanahkan. beliau menyampaikan bahwa salah satu yang membuat Indonesia dikenal kemerdekaannya adalah berkat sebuah tulisan, tulisan tersebut tidak lain adalah dari Presiden RI pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno.Masyarakat Indonesia saat itu sangat antusias saat Ir. Soekarno membacakan tulisannya ketika berpidato seakan semangat mereka berkorban dan berapi. Beliau berharap dengan adanya pelatihan Jurnalistik dapat menggugah para guru untuk menuangkan idenya dalam sebuah tulisan sehingga menjadi sebuah karya tulis yang nantinya dapat bermanfaat bagi pembacanya.

penulis bersama ketua PGRI dan Pimred MSP


“Hidup Guru.. Hidup PGRI.. Solidaritas yess !” Sebuah kalimat yang membangkitkan semangat para peserta oleh Bapak Subakrie selaku moderator dan beliau merupakan sekretaris majalah Suara PGRI. Setelah sambutan dari Ketua PGRI dilanjutkan pengisian materi oleh Bapak Suharyo, AP. Materi yang beliau sampaikan sangat bermanfaat salah satunya mengenai bagaimana cara menulis yang baik, tips dan trik menulis yang menarik, cara beliau menyampaikan sungguh luar biasa dan tidak membosankan karena saya cenderung tipe orang yang mudah bosan. “ Banyak orang pandai menulis tapi tidak pandai berbicara adapula orang pandai menulis juga pandai berbicara “ Yaah…, kalimat yang sesuai realita dengan kehidupan yang diungkap bapak Suharyo, AP ini menyadarkan saya akan kekurangan pada diri sendiri karena kurangnya kepercayaan diri juga dalam hal menulis dan berbicara di depan umum.Kemudian, sampailah pada sesi tanya jawab oleh salah satu peserta yang bernama Tyas Siti Azzahro, beliau merupakan guru SMKN 1 Tempeh yang ternyata juga sering menulis di majalah Suara PGRI mengungkapkan bahwa beliau suka menulis akan tetapi sering terkendala oleh “Mood” dan disinilah tips diberikan oleh Bapak Suharyo, AP bagaimana cara menepis mood itu sendiri adalah dengan cara “dipaksa”. Memang sejatinya suatu yang dipaksa merupakan tekanan diawal namun terasa nyaman akhirnya dan tidak dapat dipungkiri hal yang dipaksakan jika itu merupakan hal positif maka yang didapat adalah hadiah yang luar biasa bermanfaat untuk kita nikmati setelahnya.

Merajuk dari segala tips dan trik menulis sampailah pada materi kedua yang di akan disampaikan wartawan Jawa Pos (Radar Jember) yaitu Bapak Sodik Syarief. Saya merasa sangat beruntung mengikuti pelatihan Jurnalistik kali ini karena narasumber yang dihadirkan tidak sekedar abal-abal melainkan luar biasa sampai mendatangkan narasumber yang piawai dalam hal tulis menulis. Padahal sejujurnya dengan pengalaman pribadi jika mendengar kata wartawan itu sudah ngeri rasanya hahaha… .Namun, kali ini wartawan yang didatangkan tidak sekedar wartawan bodong tetapi wartawan yang berpengalaman dan berkualitas serta berbagi ilmu tentang menulis yang baik di media massa dan media sosial, salah satu materi yang saya masih ingat adalah bagaimana beliau menyampaikan struktur tulisan yang baik mulai dari Judul, nama penulis, prolog (pembuka tulisan atau intro) yang membuat pembaca tertarik, hal tersebut sepele namun penting sekali dalam penulisan sebuah artikel, berita, ataupun informasi yang menyangkut lingkup isi/body dalam tulisan.

“Sungguh Ilmu yang luar biasa bukan?” Yang awalnya saya tidak pernah tertarik dalam hal tulis menulis, rasanya setelah mengikuti pelatihan jurnalistik, jari jemari ini mulai gatal untuk mencoba menulis. Lanjut, agar tidak bosan moderator memandu kita dengan senam sambil duduk istilahnya melakukan “Ice Breaking” kemudian dilanjutkan sesi 2 untuk bertanya jawab. Pada sesi akhir tanya jawab kali ini peserta didik mencoba bertanya yang menurut saya menarik sih karna beliau awalnya juga bertanya kepada saya, meski menjawab dengan apa yang saya mampu namun lebih bijak lagi jika ahlinya saja yang menjawab pertanyaan tersebut sederhana yaitu apakah penulis juga disebut dengan wartawan? “Hayoo… siapa coba yang bisa menjawab dengan persepsinya?” Kemudian dijawablah pertanyaan tersebut oleh Bapak Suharyo, AP, beliau menyampaikan seorang penulis tidak bisa disebut sebagai wartawan karena memiliki ruang lingkup yang berbeda mulai dari tugas, gaya penulisan jika jurnalis pasti disebut wartwan karena kegiatannya meliputi menulis, menganalisis, dan melaporkan peristiwa kepada publik melalui media massa. Secara umum penulis dan jurnalistik memiliki kesamaan yaitu sama-sama menulis, akan tetapi lebih ditegaskan lagi kepada prioritas lingkup menulisnya. Adapun jika nantinya seorang penulis terkesan seperti wartawan maka pastinya aka nada sisi negatife atau resiko dari orang-orang disekitarnya yang mungkin merasa tidak nyaman dengan kegiatan jurnalistik yang mengarah sebagai wartawan. 

pengisi acara dari kiri bu Ninit (dirigen), Pak Ohan (doa), Pak Kisnanto, Ustadz Haryo, Peserta, Bu Laily (embaca acara)


Nah, bagaimana? Apakah pelatihan Jurnalistik ini menarik? Tergerakkah untuk ikut pelatihan Jurnalistik selanjutnya? Menulis ternyata menyenangkan loh, kabar baiknya akan ada pelatihan di sesi berikutnya dan berlanjut, hal ini diungkapkan oleh Bapak Subakri selaku moderator, beliau juga memotivasi para peserta untuk berlomba menulis dan menggerakkan para peserta untuk belajar menulis agar mengirimkan tulisannya ke Majalah Suara PGRI sebagai partisipasi guru dalam berkarya di dunia tulis menulis sesuai dengan tema kali ini yaitu “Orang Cerdas Suka Menulis… Suka Menulis itu saya… Hidup Guru Hidup PGRI, Solidaritas Yess!”


Penulis : Vivi Arum SDN Jeruk 01 Kec. Gucialit (pesrta)

2 Responses to "PELAJULISTIK Pelatihan Jurnalistik Majalah Suara PGRI | Vivi Arum SDN Jeruk 01 Kec. Gucialit"

  1. Penulis adalah sosok yang multitalent, berdedikasi tinggi dan penuh tanggungjawab. Karya karya yang dihasilkan beliau sangat menginspirasi. Saya sangat tertarik mengikuti pelatihan yang akan direncanakan, semangat selalu ibu guru HEBAT.

    ReplyDelete
  2. Penulis ada sosok yang multitalent, berdedikasi dan bertanggungjawab terhadap profesi. Karya yang dihasilkan juga menginspirasi banyak orang dan juga saya pribadi.

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

iklan di bawah artikel